Langit Malam Tuhan
Langkah kaki melemah
Antara hilang atau bertahan tak ada beda
Nyatanya pijakan memang sedikit demi sedikit menghilang
Gelagatnya tak lama lagi kan habis
Inginku suarakan gundah gulana yang terjadi
Tapi percuma mereka tak seperti Tuhan yang selalu mengerti!
Malam mulai menyelinap dingin
Angkasa raya gelap gulita
Lintang tak mau bersinar
Aku pun kian terpuruk tercekam
Menunggu waktu berhenti.
Tuhan aku kalah, aku hamba-Mu yang bersedih hati
Uluran tangan-Mu kunanti dalam dinginnya sepertiga malam
Hilangkanlah rasa tak terima di hati
Aku bersujud meluruh bersama segala rasa, menunggu usapan lembut-Mu
Nirwana kian terbayang, maafkan aku yang hanya datang tuk merintih.
Bangkalan, 20 September 2019
Angka Sembilan
Komentar
Posting Komentar